Tuesday, August 11, 2015

Jalan2 ke Rumania

Memanfaatkan liburan 4 hari Idul Fitri, aku memutuskan untuk ke Rumania, negara asal Drakula penghisap darah :) Kebetulan visa Schengenku masih berlaku, jadi nggak perlu ngurus visa lagi. Denger2, pemerintah RI ma Rumania lagi diskusi bilateral, kalo berhasil, mungkin orang Indonesia nggak perlu visa ke Rumania.

Selain Drakula, sebenarnya aku nggak gitu tau banyak tentang negara ini. Sejak dulu, banyak teman2 sekerja di migas berasal dari negara ini, mereka pada pendiam dan agak gelap, seperti tipikal orang komunis Eropa Timur. Selidik2 sebelum jalan, ketauan kalo negara ini banyak sekali tempat2 yang layak dikunjungin. Banyak benteng2, istana2, gereja2 nan indah dan bersejarah. Banyak desa2 zaman abad pertengahan, dan banyak juga tempat2 indah di pegunungan dan di pinggir laut, di delta sungai Danube yang terkenal itu.

Susah juga buat rencana mengunjungin tempat sebanyak mungkin dalam 4 hari. Setengah dipaksa2in, aku berencana mengunjungin kota Bucharest (ibukota), Brasov (kota kedua), juga Sinaia, lokasi di antara Bucharest dan Brasov, yang terkenal dengan istana Peles, istana terindah di Romania, juga istana Bran, yang juga disebut istana Drakula, lokasi di antara Sinaia dan Brasov. Karena serakah, aku juga berniat mengunjungin kota Sighisoara yang gak gitu jauh dari Brasov, dan merupakan situs UNESCO World Heritage. Kalo sempat, juga berniat mengunjungin satu kota lagi, bernama Sibiu, yang kata orang bagus.
Nah, waktu tanya di TripAdvisor, kalo aku pengin ngunjungin kota2 di atas, pada dinasehatin supaya sewa mobil nyetir dewe (atau sewa supir kalo mampu), supaya nggak tergantung jadwal kereta/ bus, karena itu sebelum pergi, aku buat SIM Internasional. Orang di TripAdvisor menyarankan untuk melupakan Bucharest, sewa mobil di airport, langsung tur dewe kota2 yang aku sebut di atas, di tambah hari terakhir waktu dari Sibiu ke Bucharest, lewat jalan nan indah bernama Transfagarasan. Jalan ini memang betul2 keren waktu selidik2 lewat internet.

Tanpa rencana yang belon betul2 fix, aku terbang ke Bucharest, dengan bekal bukingan hostel untuk malam pertama. Karena Antique Hostel penuh, aku buking Pura Vida Hostel, yang letaknya strategis di Old Town, dan baru buka, dan punya bar teras atap.

Karena aku naek Turkish Airline, transit dulu sebentar di Istanbul. Emang bagus transitne cuman sejam di jadwal, tapi karena pesawat tiba telat di Istanbul, aku harus lari2 di bandara Istanbul mengejar pesawat ke Bucharest.

Sesampainya di Bucharest, aku beli kartu SIM lokal di kios di airport, terus naek bus 783 ke kota, ke tempat hostelku. Sampai di hostel sekitar jam 10:30, terlalu pagi tuk cek in, aku jalan ke Istana Parlemen, tempat turis yang paling terkenal dan paling heboh di Bucharest. Kebetulan malem hari itu bakal ada konser Robbie Williams di depan istana, jadi ada persiapan. Tanya2 orang jalan masuk istana, ngikutin telunjuk mereka, jadi ne terpaksa muterin kompleks istana satu puteran, jalan di terik matahari selama setengah jam lebih! :(

Palace of the Parliament, itu bangunan heboh, yang dibangun bekas diktator komunis Presiden Nicolai Ceaucescu, memenuhi obsesinya membangun istana setelah dia mengunjungin rekan komunis di Korea Utara dan China. Gedenya nomer dua di dunia setelah US Pentagon untuk kategori gedung pemerintah. Untuk mengunjungi, semua wajib ikut tur dengan guide lokal. Kamar2 yang serbah wah, sekarang disewakan untuk publik buat konferensi dll. Salah satu hal yang heboh, karena Nicolai Ceaucescu jatuh dari pemerintahan sebelum gedung selesai, orang pertama yang buat sambutan di balkoni gedung itu di depan publik adalah almarhum Michael Jackson. Hebohnya lagi, dia salah bilang "I love you Budapest".... seharusnya Bucharest :p

Seperti di banyak kota2 Eropa yang lain, di Bucharest ada juga Free Walking Tour, dari grup yang namanya Walkabout. Di Bucharest malah 2 kali sehari, aku join yang jam 6 malam. Meski jam 6 malam, Bucharest masih terang benderang, gak cuman itu, puanasnya bukan maen karena teriknya matahari. Guidenya orang lokal muda, namanya Andre, mahasiswa kedokteran, yang ramah dan hebat sense humornya. Namanya tur gratis, si guide hanya menerima upah dari tip peserta. Meskipun hari panas banget, si Andre juga gak kalah panas bercerita tentang kotanya dan negaranya, dan tempat2 yang kita kunjungin. Tur dimulai dari Piatta Unirii atau Union Square, melewati Old Town, terus berakhir di Piatta Universitii atau University Square.

Karena malamnya berniat dugem, aku putusin gak nyewa mobil nyetir dewe, tapi ikut tur yang namanya 2 Castle in a Day, dari perusahaan Travel Maker, berharga EUR 69, mengunjungin Peles Castle and Bran Castle, 2 tempat utama yang memang ada di rencanaku, plus bonus ke Brasov. Kebetulan karena aku memang ingin tinggal di Brasov and berniat terus ke utara, aku minta diturunin di Brasov.

Nyaman juga ikut tur, meski aku biasane anti tur, selalu memandang rendah tiap kali liat grup orang2 yang digiring ke sana kemari kayak kawanan domba :p, tapi aku gak bisa menyangkal aku nikmati tur kali ini. Guide lokal bernama Serban, bersemangat banget dan sering kali ngeluarin joke yang lumayan lucu, meski kadang butuh 1 menit untuk dicerna dan mulai tertawa. Karena itu hari Sabtu, jalan agak macet. Tempat pertama yang kami kunjungin adalah istana Peles, benteng tercantik di Rumania. Aku akui memang bener2 cantik istana ini, yang merupakan istana musim panas raja Rumania. Hebatnya guide kami bisa membuat kami gak perlu antri panjang beli tiket. Lebih hebatnya lagi, dia menggantikan guide resmi istana, dan membawa kami dan orang2 laen yang bukan grup tur kami, untuk memulai tur resmi istana. Pengetahuannya mengagumkan juga kalo di pikir2 dia bukan guide resmi istana. Lucunya, ada orang yang bukan grup tur kita, sampe ikut2an naek ke bus kita ngikutin si Serban, karena dia pikir tur istana masih berlanjut, padahal kita dah mau cabut ke tempat laen.

Istana Bran, atau disebut Istana Drakula, adalah tempat turis yang paling banyak dikunjungin di Rumania, karena populernya cerita drakula. Sebenarnya, Istana Bran jauh sekali hubungannya dengan drakula. Singkatnya, si pengarang cerita drakula, orang Irlandia bernama Bram Stoker, dia memakai model seorang bangsawan Rumania yang namanya Vlad the Impaler, seorang bangsawan kejam yang suka menyiksa tawanannya, meski dia dianggap pahlawan di Rumania, karena mengusir Ottoman Turki. Nah si bangsawan ini pernah tinggal di istana ini, mesti cuman sebentar. Entah kenapa, kemungkinan besar karena marketingnya hebat, istana ini jadi terkenal di seluruh dunia sebagai Istana Drakula. Sebenarnya istana ini jelek banget, kalo dibandingkan dengan istana Peles yang kita kunjungin sebelumnya. Di dalamnya gak ada perabotan2 and pernik2 nan indah seperti di istana Peles.

Si Serban, guide kita bilang jadwal kita molor banget, jadi kita cepat2 ke Brasov. Di Brasov pun, waktu tur cuman gak sampe sejam, karena makan waktu sekitar 3-4 jam tuk kembali ke Bucharest. Setelah sekilas memandu kita di kota Brasov, si Serban memberi kita waktu bebas sekitar 15 menit untuk jalan2 sendiri, sambil info tentang restoran yang terkenal toiletnya karena dipenuhi foto cewek2 bugil.

Setelah ditinggal grup tur, aku ke stasiun untuk beli tiket kereta berikutnya, setelah itu aku cek in ke hostelku, Centrum Hostel, yang lokasinya strategis di tengah Old Town, tapi susah banget nyari pintu masukne. Kota tua Brasov cantik banget. Sayang aku cuman punya waktu semalam. Besok paginya, aku tur sendiri mengunjungi tempat2 terkenal di Brasov.

Jam 10 pagi, dengan kereta api aku berangkat ke Sighisoara, desa abad pertengahan dan situs UNESCO World Heritage. Kota berdinding Sighisoara, terletak 20 menit jalan kaki dari stasiun. Aku langsung menuju ke Clock Tower, tempat turis terpopuler, dan langsung naik tangga ke puncak tower untuk menikmati pemandangan kota. Kota ini ternyata ada hubungannya juga dengan drakula, karena bangsawan model drakula, si Vlad the Impeler lahir di kota ini, dan rumah tempat dia lahir jadi museum dan restoran Dracula. Benar2 komersial sekali!

Sighisoara kecil juga, setelah 2 jam putar2 desa abad pertengahan itu, aku berjalan kembali ke stasiun,  menunggu keretaku ke Sibiu. Kereta telat sekitar 40 menit. Kebetulan ketemu orang Irlandia yang juga solo traveler seperti aku, namanya Brian. Orangnya ramah dan kocak juga. Untung ada dia, jadi ada teman bicara selama 3 jam di kereta.

Sesampainya di Sibiu, aku berpisah dengan si Brian karena kita menginap di hostel yang berbeda. Sebenarne aku pengin tinggal di hostel si Brian yang bernama Smart Hostel, karena reviewnya bagus banget, tapi fully booked. Jadi aku pilih hostel yang namanya Welt Hostel, yang letaknya strategis di dalam Old Town. Welt Hostel keren juga, bangunannya kolonial dan di depannya ada air mancur yang tampaknya bersejarah. Interiornya juga oke. Tapi sayangnya, manajemennya payah. Masak waktu dateng, gak ada petugas resepsi, jadi staff bar yang memberi kunci kamar, itupun setelah aku jelasin aku pesen kamar dorm 4 ranjang. Mentenansnya juga payah. Pegangan shower banyak yang patah, begitu juga pegangan pintu toilet. Di lantai kamarku ada serpihan makanan, tempat sampah di koridor dah penuh. Benar2 sayang tuh hostel, padahal tempatnya strategis dan bangunannya oke.

Kota tua Sibiu menawan sekali. Mungkin tempat favorit ku di Rumania. Jalan2 mengitari daerah historikal mereka di senja, benar2 menyenangkan. Di kafe yang namanya Wien Cafe, ada live band gratis yang menghadap di lapangan di depan gereja. Jadi orang2 yang gak minum di kafe juga bisa menikmati pertunjukan band lokal. Wien Cafe juga tempat yang ideal untuk melihat matahari terbenam. Malam di Sibiu juga gak kalah kerennya, dengan pencahayaannya.

Presiden Rumania yang terpilih tahun lalu (2014), Karl Johannis, seorang keturunan Jerman, dia asalnya walikota Sibiu, yang dengan sukses membuat Sibiu menjadi kota yang layak. Mirip2 Jokowi jadinya :)

Dari Sibiu ke Bucharest, naik kereta 5 setengah jam, naek bus 5 jam. Sempat getir2 juga nyari tiket, karena sehari dan dua hari sebelumnya, waktu aku tanya di stasiun, tiket hari itu ke Bucharest sudah habis. Karena itu, sesampenya di Sibiu, aku ke terminal bus yang bersebelahan dengan stasiun kereta untuk beli tiket bus. Tapi sama petugasnya dibilang kalo mau beli tiket jam 11 pagi besok hari, hanya bisa mulai dibeli mulai jam 5 pagi, sistem yang bener2 gak bisa dimengerti juntrungnya. Syukurlah, waktu aku ke stasiun kereta, coba tanya tiket lagi, ternyata masih ada. Ini juga aneh, mungkin ada jatah tiket yang hanya bisa dibeli 24 jam sebelum keberangkatan kali yah.

5 hal yang aku suka selama jalan2 di Rumania kali ini
1. Ciorba, sup krim asam khas Rumania.
Terutama Ciorba de Burta, sup babat.
2. Harganya yang murah, setara dengan harga di Indonesia!
3. Anak2 muda Rumania yang cakep2 :)
4. Old Town di Sibiu, mengesankan, apalagi di waktu senja
5. Old Town di Brasov, juga cantik menawan

Satu hal yang aneh, di tiap kota yang aku kunjungin, selalu aku lihat patung serigala yang menyusui 3 bayi!

Istana Peles, istana terindah di Rumania, baik luar maupun dalam

Istana Bran, atau Istana Drakula

Karena akhir minggu, banyak pengantin aku jumpai. Foto ini yang di Brasov.

Di tiap kota, selalu ada patung serigala menyusui dua bayi.

Sighisoara, desa abad pertengahan yang merupakan situs UNESCO World Heritage

Jembatan Pecinta di Sibiu

Large Square di kota tua Sibiu yang cantik dan menawan

Monday, May 18, 2015

Dilempar tahi... Shit!

Ini terjadi di kota Quito, ibukota Equador.
Sering aku baca di website peringatan tentang kejahatan yang sering terjadi di Amerika Latin yang terkenal dengan sebutan "saos tomat".
Setelah menyemprot saos tomat ke korban, seseorang anggota gerombolan dateng pura2 bantu bersiin baju, seorang yang laen menghampirin tuk merampas tas ato barang berharga laen waktu si korban lagi terkejut n lagi sibuk bersiin baju.
Aku nggak nyangka itu bakal terjadi padaku....

Waktu jalan2 di area kota tua Quito, ceprot....! tiba2 punggungku terasa basah.
Kaget aku... kuliat bajuku penuh dengan cairan coklat.
Langsung aku ingat ma sandi kejahatan yang sering aku baca.
Gila.... masak nyangka aku terkena kejahatan saos tomat.... bauuuu banget lagi.... pasti saos tomat ini dah lama kadaluwarsane....
Seperti yang aku baca, seorang ibu2 langsung datang menghampiriku, bawa tissue mo bantu bersiin bajuku.
Tapi karena aku dah tahu sandi mereka, aku bilang nggak perlu n langsung ngebet lari.

Gile... baunya minta ampun....
Aku ke gereja terdekat, cepet2 nyari toilet.... aku buka bajuku n celanaku n aku cuci di wastafel sana....
Hmmm.... ini pasti bukan saos tomat blauk'en lagi, tapi pasti cairan mencret.... hih!

Sepulang ke tempat inap Couchsurfing aku, aku cerita what happened ke hostku.
Dia langsung cerita balik, tamu dia dulu, seorang cewek dari Swiss, juga mengalami kejadian yang sama.
Sialnya dia nggak tau tentang sandi kejahatan itu, n gerombolan bajingan berhasil merampas tas dia yang berisi laptop, dompet dll... kasian banget....

Yah semoga yang baca kisah ini bisa selamet kalo lagi apes ketemu gerombolan sejenis...

Saturday, May 16, 2015

Qatar



Qatar, kalo diitung dari lama tinggalku, jadi tempat ke tiga setelah Indonesia ma Jepang.
Sejak menginjakkan kakiku pertama kali di negri ini taon 2003, sampe sekarang, begitu banyak perubahan, begitu drastis tumbuhnya pohon2 beton di ibukota Doha. Ini semua karena buanyaknya uang yang mereka timbun gara2 produksi gas alam yang berbundan2.

Qatar pernah dinobatin oleh buku travel guide Arukikata sebagai tempat paling membosankan di dunia.
Tapi itu dulu, sekarang aku pikir gak gitu juga, dengan munculnya tempat2 baru buat hangout.
Makin banyak gedung2 dengan arsitek yang membuat mulut otomatis ucapin uwah..., seperti di daerah West Bay n daerah Education City.

Karena Qatar Airways tu maskapai penerbangan yang salah satu jaringannya terluas di dunia, meski bukan jadi tujuan utama, banyak kesempatan untuk transit di Qatar.
Kalo ada kesempatan 1, 2 hari bisa transit di Qatar, bisa jadi referensi coretanku di bawah ini buat kunjungan ngabisin waktu.

1. Souq Wakif
Sekitar 20 menit naek taksi dari airport. Souq itu artinya "pasar" dalam bahasa Arab.
Tempat ini dulunya emang pasar lokal, tapi dibangun ulang jadi cantik, seolah2 pasar di cerita 1001 malam, khas Arab.
Fungsinya masih sama tetep, banyak toko2 buat orang lokal, dijual burung2, snack2, baju2 dll.
Koridor utama jadi turis spot, dengan toko2 suvenir dan kafe2 yang OK, bisa merokok shisha, n cuci mata orang2 simpang siur.

2. Museum of Islamic Arts (MIA)
Dekat ma Souq Wakif, cuman tutup sekitar jam 5 sore.
Ini museum dengan arsitek terkenal bernama I.M. Pei, tuh yang desain Louvre punya piramid.
Koleksinya sih gak gitu asyik, tapi tempatnya yang keren, dengan air mancur n latar belakang laut.
Wifi gratis lagi.
Tamannya luas, sering ada acara.

3. Katara Cultural Park
Ini lumayan jauh dari airport. Tempat luas banget, dengan teater outdoor bunder yang keren.
Ada pantai juga bisa buat maen2 air (tiket QAR 100).
Ada beberapa restoran n kafe yang keren.
Sering juga ngadain acara di sini.

Kalo ada waktu, bisa drive ke daerah Education City, liat gedung2 yang arsitekne futuristik.
Kalo ada waktu lebih panjang, bisa juga ikut desert tour, tuh naek 4WD ke padang pasir, naik turun gundukan pasir, asyik juga kayak naek jet koster.
Bisa juga jalan2 di daerah corniche, liat pemandangan gemerlapan gedung2 pencakar langit, bisa juga naek kapal keliling teluk Doha.

Kalo lagi di Doha waktu sekitar Oktober sampe Maret, kalo mo liat yang aneh, bisa liat balapan unta :)


Kalo mo shopping, berikut ini shopping mall yang terpopuler di Doha:

1. City Center di Westbay

2. Villaggio, dalamnya seperti di Venice Italy. Di sebelahnya ada hotel The Torch yang kayak obor (bener2 jadi obor waktu pembukaan Asian Games 2006).


Fakta tentang Qatar:

- Orang2 di Qatar itu beragam banget, dengan 90% penduduknya adalah orang asing, kita bisa temui orang2 dari segala penjuru dunia.
Tapi sebagian besar (sekitar 70% kali) adalah orang India.

Tuesday, May 12, 2015

Couchsurfing = Numpang Tidur

https://www.couchsurfing.com/
Couchsurfing adalah gampangne bisa dibilang konsep saling menginapi sesama pelancong.
(couch=sofa, idenya kita kasih orang tinggal di sofa kita)
Seperti Facebook, kita harus buat profile di website mereka, terus kita bisa minta tolong nginap sesama anggota, kita bisa juga memberi inapan sesama anggota, semuanya tanpa biaya.

Bagi orang normal mungkin agak asing, tapi anggota couchsurfing sudah jutaan di seluruh dunia.

Aku udah sering pake couchsurfing ini untuk cari tempat tinggal waktu jalan2 ke luar negri, ke Mexico, Honduras, Ecuador, Colombia, Swiss, Poland, Hungary, Czech, Slovakia, US bahkan di Ethiopia.

Judulnya, nggak cuman pengin ngirit biaya hotel, tapi pengin tau/liat secara deket kehidupan orang lokal n pengin buat temen orang lokal. Bukan hanya cari tempat inapan, tapi juga bisa cari temen tuk jalan2 bareng, ngopi, dll.

Bahaya? Nggak juga, karena kita bisa liat review orang2 yang pernah nginep atau kenal ma anggota yang mo kita inapin.

Beberapa kisahku waktu Couchsurfing yang aku ingat:

- Waktu di Ethiopia, anak lokal berbaek hati yang mau nginepi aku ma temen cewekku, membawa kita ke kamar kos2an dia.  Kita kaget kamar kos2an dia gak gede, tidur dia di tikar di atas lantai, tanah tak berubin. Langsung sambil minta maaf, aku ma temenku bilang kalo kita mo pesen hotel deh. Dianya OK2 aja, tetep baek2 ma kita, nganterin jalan2 keliling kota.

- Di Honduras, di kota San Pedro Sula, terkenal kalo bahaya, banyak gangster narkotik. Untungnya aku bisa dapet tempat tinggal lewat Couchsurfing. Temen baruku baek banget, sampe njemput di stasiun n bawa ku keliling2 kota.

Sunday, May 10, 2015

Paspor Indonesia dan Visa

Paspor Indonesia sebenerne gak cocok buat backpacker yang pengin melancong ke seluruh penjuru dunia. Karena hampir semua negara gak welcome banget mah orang Indonesia, jadi kemana2 harus ngurus visa.
Ngurus visa itu repot, makan waktu dan biaya, tergantung negaranya juga sih.
Apalagi untuk orang yang nggak tinggal di ibukota, padahal untuk ngurus visa itu di konsulat negara yang bersangkutan, yang biasanya ada di ibukota doang.

Untungnya, ada beberapa negara yang baek hati, yang rela dikunjungin orang Indonesia tanpa visa.
Aku sering referensi wikipedia, untuk masalah visa ini.
https://en.wikipedia.org/wiki/Visa_requirements_for_Indonesian_citizens

Memang nggak 100% bener informasinya, harus dicek ulang n dikonfirmasi ulang (ke kedutaan atau konsulat negara yang bersangkutan), kalo nggak mau dideportasi setelah nyampe di airport.